Sunday, December 18, 2005

Kunjungan Presiden Abdul Kalam

Sejak seminggu lalu, jalan di daerah tempat kami tinggal di Thripunithura disibukan dengan berbagai perbaikan-perbaikan. Segala lubang-lubang di timbun, timbunan sampah diangkat, semak yang liar dicabuti, rambu-rambu dan penunjuk jalan dicat baru... dan jembatan yang letaknya sekitar 200 meter dari rumah kami pun mengalami perbaikan... Dibeberapa tempat bahkan dipasang pagar bambu disepanjang jalan yang dicat putih bersih dan rapi. Segala kesibukan ini tentu saja bikin macet jalan yang tidak terlalu lebar tetapi selalu ramai dilewati kendaraan dalam kota maupun antar kota.

Ada apa sih sebetulnya, kok tumben-tumbenan semua dibersihkan. Di setiap ujung jalan dan gang terdapat paling tidak 1 orang polisi berjaga. Ternyata oh ternyata, hari Sabtu tanggal 17 Desember kemarin, Presiden India, Dr. A.P.J. Abdul Kalam akan berkunjung untuk meresmikan sebuah rumah sakit Ayurveda di Thripunithura, tidak jauh dari tempat kami tinggal sekarang.

Ternyata gak di Indonesia, gak di India... sama saja ya kalo ada kunjungan pejabat. Semua dirapikan supaya kelihatan apik. Jalan yang biasanya kotor dan berdebu mendadak jadi rapi dan bersih... Sabtu sore, sekitar jam 6.15 dijadwalkan Presiden A.P.J. Abdul Kalam akan melewati jalan depan rumah kami. Warga sudah sejak sore bergerombol di pinggir-pinggir jalan untuk 'menyambut' kedatangan Presiden. Saya, Uppa dan Nasha sebetulnya tidak berniat untuk ikut nongkrong di pinggir jalan. Sekitar 1 jam sebelum jadwal.. kami berencana keluar rumah, dengan perkiraan jalan belum ditutup. Tapi ternyata begitu kami keluar gang, polisi mencegat kami supaya tidak lewat. Dari pada balik lagi ke rumah.. dan juga karena melihat antusias banyak orang untuk menanti sang presiden... saya jadi bersemangat untuk bergabung dengan gerombolan tetangga saya... hehehehe.

Begitu saat yang dinantikan tiba.... Semua warga yang sebagian besar anak-anak sekolah berdiri sedekat mungkin di sisi jalan... mengharap bisa melihat Presiden. Iringan mulai tampak. Tapi sayang sungguh sayang.... iring-iringan mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. Begitu cepatnya sampai-sampai kami tidak sempat melihat di mobil yang mana Presiden kebanggan siswa-siswa India tersebut berada. Warga tentu saja kecewa. Semua persiapan memperindah jalan yang akan dilewatipun menjadi terasa sia-sia saja. Jika rombongan melaju dengan cepat seperti itu... mana sempat Presiden melihat keindahan tempat tinggal kami saat itu...

A.P.J Abdul Kalam adalah presiden India yang ke-12. Dilantik pada tanggal 25 Juli 2002. Berumur 78 tahun berasal dari Tamil Nadu. Beliau sebenarnya adalah seorang ilmuwan lulusan Institut Teknologi Madras. Sepanjang karirnya, beliau lebih terkenal dengan kiprahnya dibidang pengetahuan. Abdul Kalam dan timnya lah yang sukses meluncurkan beberapa satelit India ke luar angkasa. Pada saat beliau menjabat sebagai Principal Scientific Advisorpada pemerintahan India, India mulai mengadakan tes nuklir Pokhran-II pada tahun 1998, yang membuat India sebagai salah satu negara yang memiliki senjata nuklir.

A.P.J Abdul Kalam sangat populer dikalangan siswa-siswa India. Beliau mempunyai perhatian yang sangat besar dlam bidang pendidikan. Bertemu dengan siswa-siswa sekolah merupakan agenda tetap yang selalu ada disetiap kunjunagn ke berbagai daerah India. Sudah beberapa kali saya membaca berita di koran, beberapa siswa yang mengirimkan surat atau email kepadanya mengeluhkan tentang pendidikan, selalu mendapat tanggapan dan tindak lanjut dari Presiden.

Presiden yang hidup membujang ini juga mempunyai reputasi yang cukup baik dimata warga India. Memiliki pemikiran yang logik dan tidak mengumbar janji. Selama kurang lebih 2 tahun pertama kepresidenannya, Beliau tidak pernah mengadakan tur ke Luar Negeri melainkan berkunjung ke setiap daerah di India. Sayangnya, kedudukan Presiden di India tidak terlalu memiliki 'kekuatan'. Soal-soal kepemerintahan lebih banyak berada ditangan Perdana Menteri, yang saat ini dijabat oleh Dr. Manmohan Singh.

PS: Semalam Uppa baru datang dari sebuah undangan, dia cerita kalo kakak ipar dan boss-nya di kantor yang kebetulan sedang memulai seuatu usaha bisang kesehatan dan kedokteran bersama, kemarin malam sempat bertemu dan berbincang-bincang dengan Presiden APJ Abduk Kalam. Walau Uppa gak ikut bertemu, dia keliatan sangat bangga.... hehehe... Ya iya lah... saya juga bangga pasti kalo sempat bertemu dan berbincang dengan Presiden Susilo... hehehehe

Thursday, November 24, 2005

Cerita Ulang Tahun Nasha

Akhirnya Nasha satu tahun... Alhamdulillah. 2 minggu terakhir kemaren, saya disibukan dengan pikiran mau ngapain ya ultah pertamanya Nasha... Bukannya saya menganggap penting momen ultah lo ya.. Saya seumur-umur gak pernah punya pesta ultah... belom pernah tiup lilin...

Tapi pas punya anak sendiri yang mau menginjak tahun ke 2.. rasanya kok kepengen bikin sesuatu yang special.... Hehehe. Tadinya rencana saya kepengen bikin tumpeng mini seadanya yang di makan sendiri...
Karena sesuatu dan lain hal (cieeee..) rencana itu gagal terlaksana... Jadinya kita gak ada rencana apa-apa.... Uppa cuma beli sekardus coklat yang dibagiin ke anak-anak tetangga temen mainnya Nasha... Biar berasa special, coklatnya disertai sama kartu kecil (gambarnya seperti yang disamping ini...)

Eh, Pas Malam sebelum Nasha ultah, malah Uppa harus ke Thiruvananthapuram (Trivandrum) buat rapat kerjaan... Jaraknya sekitar 4.5 jam naek kereta dari Cochin. Dari pada bete 'terjebak' di rumah berdua Nasha... kita ikut aja deh sama Uppa... Hari pertama kita gak ngapa-ngapain. Sesampai di Trivandrum, kita langsung ke kantor tempat uppa rapat dan nunggu di sana.... Tapi lumayan lah... selama nunggu, kita disuguhi camilan antara lain: sepiring gede biskuit, sepiring gede potato chips, dan sepiring gede kacang mete (penuh semua...heeeheh). Ditambah secangkir kopi dan segelas jus nanas. Nasha kebagian coklat... Trus, pas jam makan siang, kita ke resto berbintang... dengan sajian buffet lengkap kap.. heeeehheehe (emak gendut ni makanan mulu ya yg dipikirin). Asiknya.. semua gratis tis...wakakaka....

Abis makan siang, Uppa ada rapat lain... jadi saya ma Nasha dititipin ke rumah temennya Uppa. Malemnya kita (3 keluarga masing2 1 batita) makan malam di luar... Uppa's treat for Nasha's birthday... ;-p Pas itu malah Nasha udah bobo dengan nyenyaknya... kecapean kali dia.....

Besoknya rencana kita ya jalan-jalan... Pertama ke Veli Tourist Village. Tempatnya berupa taman gitu. Ada fasilitas boating juga (andalannya Kerala), resto apung dan pantai tentu saja... Tempat ini jadi tempat bertemunya Veli lagoon dengan Laut Arab... dua perairan beda air itu (yg satu asin yang satu tawar) cuma dibatasi dengan hamparan pasir tipis dan sempit. Dibeberapa bagian malah sama sekali gak ada batasnya...

Di sana kita piknik lah... duduk duduk sambil ngemil... Trus ngebiarin Nasha main sama burung, angsa dan kuda.... Dia bener-bener enjoy tuh.... Tereak-tereak bahagia pas ketemu para binatang.... Sambil tangannya ke depan berusaha meraih. Karena Nasha emang lagi tertarik banget sama binatang... tujuan selanjutnya ke Bonbin. Maklumlah... di Cochin gak ada Zoo... hehehe...

Wah bener aja.. begitu sampe Zoo, Nasha langsung tereak-tereak lagi.... Setiap liat binatang baru, dia langsung loncat-loncat.. sambil ngeluarin suara-suara aneh...hehehehe.... Sesekali kalo dia liat binatang bergerak langsung tereak... Allaaaaaaaaah... (at least, mama ma uppanya dengernya gitu...wekjekekeeke..) dengan suaranya yang imut... Duh.. pokonya hati saya bahagia deh, liat Nasha hepi gitu...:)

Minggu malm kita nyampe lagi ke Cochin... Hari Senin, Saya sibuk bikin kue-kue kecil buat di bagiin di kantor Uppa... Uppa sih mintanya cake, tapi oven ajaib saya gak bisa buat manggang cake...heheeeh... jadinya ya seadanya aja... Yg berarti kue-kue indonesia... Uppa langsung milih Risoles, favorinya dia...heehee... Selain itu, buat ngeramein, saya bikin putu ayu, puding roti sama putri salju....

Mau liat foto jalan-jalan kita.... silakan klik di sini

Monday, November 14, 2005

Ultah Dian dan Aulia...

Ini postingannya telat... mereka berdua ultahnya kemaren.... Yang satu ke-26 tahun, yang satunya ke-1 tahun..... Yak betul... mereka memang Ibu dan Anak... :-)

Dian itu adek saya persis dibawah saya... Umurnya beda setahun... Tanggal 21 Februari 2004, dia menikah sama Ary Purwanto.... Baru 2 minggu penganten baru... lansung hamil.... Waktu itu pas saya juga hamil Nasha. Jadi deh perkiraan lahirnya bareng... November 2004. Sebetulnya perkiraannya Nasha bakal lahir duluan.... Tapi eh, ternyata dedenya Dian udah gak sabaran pengen nongol... Jadinya 2 minggu lebih awal dari perkiraan.

Tahun lalu pas malam lebaran.... tiba-tiba ketuban pecah, langsung deh ke bidan... Tanggal 14 November 2004 dini hari..... Lahirlah putri pertama mereka.... Sabreena Aulia.... Yang bikin special, selain lahir pas Hari Raya Idul Fitri..... Hari itu juga jadi hari ulang tahun Dian.... Jadi deh Aulia dan Bunda-nya ultah bareng.....

Selamat Ulang Tahun ya Yan.... Aulia....

Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Alllah SWT

Maaf kemaren Tante SMS-nya telat ya Aulia... Kirimin tante foto dong... Kata Bunda dapet kado banyak yah.... Hehehehe, Tante gak kirim kado nih....

PS: Cerita Lebaran nyusul ya... masih males.. ;-p

Monday, October 31, 2005

Thursday, October 20, 2005

Cerita Iftar

Udah lama juga ya saya gak apdet blog ini... sejak awal Ramadhan... Lagi kehabisan ide buat apdet... hehehe. Kepengennya sih cerita tentang puasa di sini. Tapi ditungguin sampe pertengahan puasa gini kok gak ada yang istimewa... hehehehe...

Kerala memang punya populasi muslim yang lumayan banyak dibanding dengan daerah lain. Di tempat asal Uppa, malahan ada hampir 80% pemeluk Islam. Masjid juga gak susah dicari. Walau begitu, tetap aja suasana Ramadhan hampir gak terasa sama sekali. Sebagian besar warung-warung makan tetap buka seperti biasa... Gak ada acara-acara Islami di TV... Apalagi dekorasi Ramadhan dan menjelang Eid di pertokoan.. .hehehe...

Satu-satunya cara supaya kita merasakan keistimewaan Ramadhan ya usaha kita sendiri. Saling mengundang untuk iftar (berbuka bersama). Yang ini agak susah juga di Cochin ini karena sebagian besar teman Uppa sehari-hari non muslim. Ramadhan tahun lalu, masih banyak sahabat-sahabat Uppa sesama Muslim yang tinggal satu kota... Sekarang semua udah pindah ke kota-kota lain untuk bekerja... Suasana semakin sepi aja.. :(

Minggu lalu sewaktu kita menginap di rumah Neneknya Nasha, cuma satu hari aja kita berbuka di rumah... selebihnya selalu ada undangan iftar di rumah orang lain... Dari sekian kali saya menghadiri acara berbuka bersama... lucunya hidangannya selalu sama hahahaha...

Acara berbuka biasanya seperti halnya di Indonesia, didahulukan dengan berbagai makanan kecil. Bukan kolak atau sebangsanya.... Biasanya yang jadi hidangan 'wajib' adalah kurma dan samosa. Semua makanan kecil (pisang goreng, samosa, buah-buahan, kurma, cutlet dll) di tata di atas meja makan. Untuk minumannya bisanya air lemon (perasan jeruk lemon dicampur air dan sirup gula), teh hangat yang di campur susu dan payasam (sejenis bubur manis).
Sekitar 5 menit sebelum adzan berbunyi, semua sudah duduk di depan meja hidangan sambil menunggu waktu berbuka tiba. Para wanita bisanya duduk di bagian dalam rumah.. sedangkan pria mendapat tempat di meja utama. Begitu waktunya tiba si tuan rumah akan menyodorkan kurma sebagai hidangan pertama... selanjutnya minum... dan silakan menikamti makanan yang lainnya.. :)

Hidangan utama berbuka baru disajikan setelah semua menyelesaikan sholat maghrib. Pathiri adalah makanan khusus yang selalu dihidangkan untuk santapan berbuka puasa... Untuk Curry-nya bisa macam-macam. Chicken Curry yang special selalu ada di setiap undangan iftar bersama... Para Pria, makan terlebih dahulu, kemudian baru wanita.

Malam hari (dirumah sendiri tentu saja), sekitar jam 11 malam... ada sesion selanjutnya untuk makan... Biasanya yang jadi hidnagn adalah Kanji. Bukan tepung kanji seperti di Indonesia... hehehee. Kanji di India, berarti nasi yang direbus dengan banyak air. Mirip sama bubur... tapi ini airnya banyak banget, sampai-sampai nasinya pada berenang... hehehe. Biasanya dicampur dengan kelapa parut, kunyit, dan jinten.

Dirumah saya sendiri (jika tidak berada di rumah mertua)... saya jarang menghidangkan kanji. Selain karena kurang suka sama rasanya, jam segitu saya dan uppa biasanya sudah kekenyangan... hehehe. Apalagi kita baru nyampe lagi dirumah setelah tarawih jam 10.30 malam. Rasanya sudah malas untuk makan. Karena saya suka kangen sama suasana ramadhan tanah air... untuk berbuka, saya bisanya membuat makanan kecil khas indonesia... mulai dari putu mayang, bubur kacang hijau, bubur sumsum, dll.... Sayangnya hanya saya nikmati sendiri tanpa ada yang bisa berbagi... Uppa baru sampai rumah setelah maghrib, dan biasanya hanya mencicipi sekedarnya.... Untuk berbuka, Uppa biasanya ogah makan nasi... jadinya tetap pathiri, chapati atau vellappam jadi pilihan beserta curry. Nasi baru ada buat sahur... kali ini masakan praktis indonesia yang lebih sering saya masak.. hehehehe

Duh, rindunya dengan tanah air.... :(
PS : Saya lagi keasyikan main di Multiply.... hehehe. Pantesan jarang apdet yak... hihihi. Kalo mau liat silakan mampir di sini

Monday, October 03, 2005

Wednesday, September 28, 2005

Pet Name


"What's her name?"
"Nasha"
"How do you call her?"
"Nasha"

Saya selalu memberikan satu jawaban untuk dua pertanyaan diatas. Memang begitulah saya memanggil Nasha. Buat saya, memberi sebuah nama pada anak salah satu tujuannya ya buat memanggil anak tersebut.

Tapi jika pertanyaan itu ditujukan buat orang India... kemungkinan besar kita akan mendapat 2 jawaban yang berbeda. Orang India, walau tidak semuanya, memang senang sekali memanggil anak-anak mereka dengan pet name. Bukan sekedar panggilan seperti Bang, Kak, Mbak (untuk anak yang lebih tua), atau adek, dede (buat anak yang lebih muda), neng atau mas (berdasar jenis kelamin). Bukan juga panggilan yang diambil dari kependekan nama seperti Aditya menjadi Adi, Amelia menjadi Meli dsb.

Pet Name di India biasanya benar-benar jauh berbeda dengan nama yang sebenarnya. Biasanya memang Pet Name diberikan ketika anak-anak masih berumur balita, ketika mereka sedang lucu-lucunya... Toh kenyataannya, panggilan tersebut tetap melekat sampai mereka dewasa. Malahan seringkali orang menjadi lebih mengenal seseorang dengan nama kecil itu dibanding nama asli yang tentu saja lebih indah dan bermakna.

Seseorang dengan nama Mumtaz misalnya, bisa saja mempunyai nama kecil Pullu. Atau Danesh menjadi lebih dikenal sebagai Laddoo. Mau tau Pet Names lain yang umum kita dengar di India ....? Dinku, Tinku, Daboo, Kuckoo, Chikoo, Cochikoo, Kuttu dan sejenisnya (biasanya merakhiran bunyi 'u'). Saya malah pernah mendengar seseorang (saya lupa siapa ;-p) menmanggil Nasha dengan Nashu...!!!

Aktris Bollywood Kareena dan Kharisma Kapoor terkenal dengan Pet Name mereka: Lolo dan Bebo. Bahkan aktor "gagah" dan berbadan kekar seperti Hrithik Roshan (saya gak menganggap dia gagah lho.. hehehe) memiliki panggilan Duggu..!

Bagaimana anda memanggil anak-anak anda..? Hehehehe...

Thursday, September 15, 2005

Onam Festival

Bulan ini jadi bulan keriaan buat masyarakat Kerala. Kalo di Indonesia yang di nanti-nanti itu lebaran, disini namanya Onam. Lebaran sendiri di sini sama sekali nggak ada suasananya. Lebih semarak natal.. karena berbarengan dengan tahun baru...

Semarak Onam sudah mulai terasa sejak 3 minggu yang lalu. Di setiap toko dan pusat perbelanjaan, semua memasang dekorasi Onam. Dan mereka yang biasanya selalu tutup pada hari minggu... sebulan terakhir selalu buka dan ramai dikunjungi pada hari minggu. Setiap saya keluar (biasanya M.G Road) ke pusat kota... terasa sekali antuasias masyarakat berbelanja keperluan Onam. Pada malam hari... kota dipenuhi dengan lampu warna-warni... Bahkan taman kota yang cukup luas dan rindang... semua pohonnya dililit dengan lampu warna-warni mirip pohon natal... Benar-benar semarak...

Onam tahun ini menurut kalender Malayalam jatuh pada tanggal 15 September yang disebut Thiruvonam. Merupakan hari ke 10 dari Onam dan merupakan hari terpenting. Kantor biasanya dapat libur 5 hari, sedangkan sekolah sekolah mendapat jatah libur 2 minggu.

Sejarah Onam
Menurut legenda mitologi... dahulu kala ada seorang raja bernama Mahabali (Maveli). Masa itu merupakan 'the golden age' dari Kerala. Mahabali sangat terkenal dengan keadilannya, bijaksana, dan sangat dicintai rakyatnya. Pengaruh dan kekuatannya konon sangat besar. Semakin hari kepopuleran Sang Raja semakin bertambah. Hal ini mebuat para dewa iri hati. Mereka khawatir kekuatan Mahabali akan melebihi mereka. Kemudian mereka mengadukan dan meminta bantuan pada Lord Vishnu, yang menjadi sesembahan Mahabali. Versi lain mengatakan bahwa selain adil dan bijaksana, Mahabali juga sangat egoistik. Oleh karena itu Lord Vishnu ingin menggoda Mahabali untuk berbuat dosa.

Vishnu turun ke bumi dengan wujud seorang kerdil yang miskin dari golongan Brahmin bernama Vamana. Ia mendatangi Mahabali dan meminta sumbangan. Mahabali mengatakan bahwa dia akan mengabulkan apa saja yg Vamana minta. Tetapi Vamana hanya meminta tanah sepanjang 3 langkah kakinya. Tentu saja permintaan itu disanggupi Mahabali. Tetapi tiba-tiba tubuh Vamana tumbuh membesar.. dan semakin besar seperti raksasa. Langkah kakinya yang pertama mampu menutupi seluruh langit. Langkah kedua menutupi seluruh bumi. Sadarlah Mahabali bahwa Vamana sebenarnya adalah Vishnu... untuk langkah yang ketiga, Mahabali menawarkan kepalanya sendiri. Dengan senang hati Vishnu menerimanya.

Sebelum tenggelam ke Nether World (Patala) karena kecintaannya pada rakyatnya Mahabali meminta kepada Vishnu untuk diijinkan mengunjungi mereka setiap tahun. Dan Vishnupun mengabulkannya. The Homecoming Mahabali ke Kerala inilah yang diperangati sebagai Onam setiap tahun.

Pookalam
Pookalam berarti flower carpet. Hamparan bunga warna-warni yang didesain indah diatas tanah atau Ubin. Pookalam di letakan di bagian depan rumah selama 10 hari untuk menyambut kedatangan Mahabali. Desain dari Pookalam biasanya berbentuk lingakaran yang diameternya semakin besar dari hari ke hari. Pookalam terdiri dari berbagai jenis bunga beraneka warna.. yang diiris kecil-kecil dan halus. Dulu, biasanya masyarakat memetik bunga dari kebun dan taman mereka sendiri. Namun sekarang menjelang Onam mudah sekali menemukan penjual bunga diseluruh pelosok Kerala. Mereka menyediakan bunga siap pakai, tidak perlu repot-repot mengiris halus.

Sekarang dekorasi pookalam tidak hanya dipasang di rumah-rumah.. tetapi di semua perkantoran, bank, pusat perbelanjaan. Dan desainnya pun beraneka ragam.

Onasadya
Salah satu yang menarik dari perayaan Onam adalah hidangan tradisionalnya. Dinamakan Onasadya. Hidangan utamanya adalah nasi beserta berbagai macam kari yang semuanya vegetables. Macam kari harus berjumlah 11 dan boleh sampai 13 macam. Caranya dihidangkan diatas daun pisang yang lebar. Cara menghidangkannya pun harus menurut aturan. Semua kari harus dilekatan menurut urutannya. Nasi baru dihidangkan setelah orangnya duduk siap menyantap makanan.

Merayakan Onam
Cara merayakan Onam festival tidak jauh beda dengan hari besar-hari besar lainnya. Semua orang umumnya memakai baju baru, saling mengunjungi dan tentu saja makan bersama. Anak-anak kecil, para keponakan dll biasanya juga mendapatkan hadiah dari para om dan tante.. begitu juga para assisten di rumah.

Onam sejatinya memang hari raya umat hindu. Tetapi semakin hari, nilainya semakin umum buat masyarakat Kerala... semua orang ikut merayakan, atau paling tidak seperti saya... tidak ikut-ikutan merayakan, tetapi menikmati suasananya... Menikmati libur panjang yang di dapat Uppa.. hehehe... Pulkam lageeeeee.....

Thursday, September 08, 2005

Indian Bread

Indian Bread yang paling umum di kenal banyak orang terutama di luar negeri adalah Chappati dan Naan. Chappati juga jadi makanan yang umum tersebar di seluruh India. Sebetulnya ada sedikit perbedaan antara North Indian Bread dan South Indian Bread. Yaitu pada bahan baku dan cara pembuatannya.

North Indian

Bahan baku North Indian Bread pada umumnya adalah wheat flour (atta-whole wheat flour). Basic-nya adalah chappati, poori dan paratha. Ketiganya terbuat dari wheat flour yang dicampur dengan air dan sedikit ghee. Perbedaannya terletak pada cara pembuatannya.

Chappati itu dimasak (dipanggang) diatas tava (wajan datar) tanpa menggunakan minyak. Sedangkan Poori digoreng di dalam minyak yan panas. Paratha memiilki sedikit perbedaan saat menggiling... Adonan yang sudah dibulatkan, ditipiskan setipis-tipisnya.. kemudian digulung lagi menjadi bulatan.. baru ditipiskan berbentuk bundar seperti chapati. Hasilnya menjadi berlapis-lapis. Pada saat memanggang juga dibubuhi sedikit minyak atau ghee. Dari Basic Bread ini kemudian berkembang macamnya. Adonan Chappati ada yang diisi dengan potato masala (Aloo ka Paratha). Caranya adonan ditipiskan seperti biasa, terus diisi dengan potato masala, dibulatkan lagi.. dan digiling tipis lagi... baru dipanggang. Ada yang diisi Onion, Telur, Paneer dsb.. tergantung selera.

North Indian Bread yang paling populer ya Naan (banyak yg tanya kaan..? hehehe..). Naan bikinnya pake all purpose flour (tepung terigu) yang dicampur dengan curd (yogurt), telur, dan baking powder. Bentuknya biasanya nggak bundar, tapi lonjong dengan ujung meruncing. Cara masaknya dipanggang dalam oven. Naan ini juga banyak variasinya.. Pada saat memanggang, ada yang ditaburi Onion, Coriander leaves, chasew nut, kismis dll...

Yang ngetop lainnya adalah Roti. Jangan dibayangkan kaya' roti di Indonesia yah... Roti jenisnya ada Rumali Roti. Bahanya terigu campur air dan ghee, terus ditipiskan dan (banting dan lempar diudara.. heheh) setipis-tipisnya mirip kulit martabak telor. Nah yg istimewa.. cara masaknya dipanggang di atas wajan yang dibalik (cembung). Sesudah matang penyajiannya dilipat-lipat. Jenis lain Tandoori Roti. Bikinnya pake wheat flour, ditipiskan seperti chappati, trus cara masaknya ditempelkan di dinding tandoor sampai timbul bercak-bercak hitam dipermukaannya.

South Indian

Bahan baku South Indian Bread yang paling umum adalah beras baik berbentuk butiran atau tepung dan kelapa. Untuk makanan sehari-hari, selain chappati, poori dan paratha, ada banyak pilihan yang bisa dibuat. Di south India.. Paratha (di sini disebut Porotha) biasanya dibuat dengan menggunakan tepung terigu. Cara bikinnya sama.. adonan ditipiskan seperti kulit martabak, terus digulung menjadi bola.. dan ditipiskan. Bentuk (berlapis-lapis) dan rasanya sama dengan roti cane (di india sendiri gak ada yg tau kalo ditanya roti cane hehehe).

Karena saya tinggal di South India, jadinya saya lumayan familiar dengan berbagai jenis dan cara pembuatan South Indian Bread. Kalo menurut saya banyak sekali kesamaan dengan makanan yang kita buat di Indonesia. Berikut ini macam-macamnya :

Pathiri pada dasarnya sama dengan chappati. Bedanya tepung yang digunakan adalah tepung beras. Caranya air dididihkan dulu dalam panci, kemudian masukan tepung beras aduk rata. Setelah itu buat adonan... ditipiskan dan dipanggang tanpa minyak. Pathiri ini makanan khas umat muslim. Biasanya jadi hidangan pembuka puasa.

Appam atau orang south biasa menyebut vellappam. Bentuknya mirip kue apem atau kue ape di indonesia. Biasanya orang disini sangat jarang membuat vellappam dirumah.. karena konon pembuatannya susah. Kalo mau makan appam, bisanya mereka pergi ke hotel (rumah makan maksudnya hehehe..). Bikinnya dari beras dan kelapa yang dihaluskan dan difermentasi selama 10 jam. Setelah itu baru dimasak dalam appachatti.

Idiappam bahan bakunya juga tepung beras yang dicampur dengan air panas. Setelah dipukul-pukul dan menjadi adonan yang lembut trus dimasukan kedalam cetakan idiappam yang bentuknya mirip putu mayang. Kemudian baru dikukus sampai matang. Rasanya pun mirip putu mayang hanya saja yang ini teksturnya lebih kasar. Lebih mirip dengan bihun.

Puttu ya sama dengan putu Indonesia.. hehehe.. Gak nyangka ternyata disini ada puttu juga. Bahan baku tentu saja tepung beras yang diperciki air sampai lembab, kemudian dimasukan ke dalam cetakan puttu yang gede banget buat kita yang biasa liat puttu Indonesia yang ramping dan cantik.. hehehe. Bedanya lagi.. disini puttu makannya pake kari. Kalo lagi kepepet banget gak ada waktu bikin kari, biasanya dimakan pake pisang...

Idli atau rice cake. Buatnya dari beras yang direndem 6 jam dicampur dengan Urad Dal (Black Gram) yangjuga direndem. Abis itu keduanya di haluskan sehalus-halusnya... Difermentasi lagi semalem (bisanya idli buat sarapan). Paginya dimasak dengan cetakan idli dan dikukus sampe mengembang. Temennya biasanya sambar, coconut chutney dan pickle.

Dosa menjadi makanan asal South India yang ngetop di seluruh penjuru India. Bahannya sama dengan membuat Idli, kadang ditambah dengan nasi matang yang dihaluskan. Setelah difermentasi sampe 10 jam... Dosa siap dimasak. Caranya adonan yg kental di tipiskan di atas wajan dosa yg terbuat dari batu atau besi yg tebal.... Dimasak sampe benar-benar kering dan crispy. Penampakannya mirip banget sama D'Crepes... Makanya saya dulu niat banget kepengen nyobain.. ternyata rasanya asaaam.. hehehehe... Dosa biasanya dihidangkan pagi hari atau sebagai snack. Karena ngetop banget, dosa variasinya jadi macam-macam. Diisi dengan bebagai macam isian: kentang, bawang, telur, tomat dsb.... Dosa stall di depan supermarket langganan saya menyediakan dosa dengan 36 variasi rasa..!

Uttappam dibuat dengan adonan dosa. Bedanya, Uttappam tidak dilebarkan dan ditipiskan sepeti dosa, tetapi berbentuk bundar dan tebal. Diatasnya ditaburi Onion, Corriander leaves, dsb. Setelah satu sisi matang kemudian dibalik (sisi yang ditaburi bawang) dan masak sampai matang. Sekarang variasi Uttappam juga bermacam-macam.. ada yang ditaburi capsicum, paneer dsb.

Nah, selain bermacam-macam jenis yang disebutkan itu, untuk sehari-hari, terutama sarapan, kadang-kadang orang south india suka bikin appam yang gampang saja. Dari beras atau wheat yg direndam dan dilauskan bersama kelapa. Kemudian dipanggang tanpa minyak dalam wajan tanah liat. Persis sama dengan kue serabi yang sering kita beli dipinggir jalan kalo abis subuh. Tapi tentu saja disini temannya kari, bukan kinca....

Friday, September 02, 2005

Kalo Nasha ke dapur...

Assalamualaikum.. :)

Mau cerita ulahnya Nasha nih.. ;-p Sekali-kali ah, ada apdetan tentang dia di sini...

Sekarang dia udah jalan 10 bulan (19 September nanti dia genap 10 bulan) ... Alhamdulillah, sekarang dia udah mulai belajar jalan. Keliatannya dia emang udah cukup siap buat mulai melangkah. Minggu lalu dia mulai dengan 2 - 3 langkah.. terus jatuh... berdiri lagi.. 3 langkah.. jatuh lagi...

Minggu ini, kemampuannya nambah. Sekarang dia udah bisa jalan sampe sepuluh langkah, walau masih sempoyongan... hehehe. Paling seneng kalo titah, keliling-keliling. Kalo saya suka males, cape gitu bungkuk-bungkuk... Si Uppa yang paling rajin ngegandeng Nasha...

Mulai berdiri apalagi jalan.. berarti tambah luas daerah penjelajahan dia. Mulai dari kolong tempat tidur, kolong meja komputer (Nasha udah ngerti harus nunduk kalo kepalanya terhalang, jadi jarang banget stuck).. sampe tempat favorit dia... dapur.

Waktu dia mulai bisa merangkak umur 5 bulan... dia udah seneng ke dapur. Dulu sih yang diacak-acak biasanya panci-panci yang saya taro di bak di lantai sesudah dicuci. Kalo udah kedengeran suara panci, berarti Nasha udah sampe dapur.

Trus waktu mulai berdiri pegangan, yang jadi sasaran kulkas. Jangan sampe deh, saya lupa ninggalin pintu kulkas kebuka pas masak. Nasha dengan segera ke sana dan mengambil apa saja yang terjangkau tangannya. Belakangan malah dia mulai naik ke dalam kulkasnya... dengan gaya kenek angkot. Waduh, ngeri banget... kalo kulkasnya jatuuh....

Karena setiap hari biasanya saya hanya berduaan saja dengan Nasha di rumah, saya nggak bisa selalu berada di dekat Nasha untuk menemani dia bermain. Kadang-kadang sementara dia main, saya bolak-balik dapur, cucian dan ruang depan. Minggu lalu pas saya browsing di depan komputer, Nasha yang tadinya asyik bermain di depan saya, tiba-tiba aja lenyap... Ternyata dia ada di dapur, lagi asyik mencabuti daun ketumbar dari kantong belanjaan yang saya taruh dilantai... ;-p

Kejadian kemarin yang bikin senyum. Kebetulan saya lagi bikin tauge. Untuk misahin kulitnya yang terlepas saya merendamnya di bak yang saya taruh d dapur. Baru setengah jalan... saya tinggal ke kamar mandi untuk nyuci. Pas saya balik lagi ke dapur... Nasha ikut nyemplung ke bak... berenang bareng sama tauge-tauge saya... Aduh Nasha... Udah cape-cape numbuhin taugenya.. Mau marah.. tapi ngeliat mukanya Nasha yang innocent dan keliatan enjoy banget di dalem bak... malahan jadinya ketawa. Dan saya, yang mendapat julukan "fotografer blog" dari Uppa... langsung mengabadikan peristiwa tak terduga itu... hehehe.

Mulai sekarang, pintu dapur harus selalu ditutup.. kalo saya sibuk.. atau harus meninggalkan nasha bermain sendiri..


Sunday, August 28, 2005

Masala Tea


Pertama kali saya nyicipin teh ini waktu kita ke Hyderabad... langsung jatuh cinta pada rasanya.. (cieeeeeh.... ;-p). Aroma rempah-rempahnya itu berasa enak banget... Waktu ke kebun teh Munnar, kita sempet beli masala tea yang instant, tinggal direbus doang. Berhubung minumnya napsu.. jadinya sekarang udah abis.... :D Jadi sekarang bikin sendiri, dan ternyata rasanya lebih enak kalo ngerebus sendiri... Nggak percaya..? Buktikan sendiri.... :D

Bahan:
2 cups air
3 - 4 sdt daun teh / 2 sdt bubuk teh
1 potong jahe kering, memarkan
4 butir cardamom seeds (kapulaga), memarkan
4 butir cengkih
1 potong cinamon (kayu manis)
4 butir merica hitam
1 cup susu cair
gula menurut selera

Caranya:
1. Didihkan air masukan bubuk/daun teh rebus beberapa saat sampai hitam
2. Masukan semua masala, rebus sebentar kira-kira 30 detik - 1 menit. Matikan api.
3. Panaskan susu cair.
4. Tuang masala tea ke dalam cangkir, bubuhi susu dan gula sesuai selera.
5. Nikmati selagi hangat


===========================
PS :
Thank's semua atas doanya buat Uppa. Alhamdulillah, dia keliatannya sehat-sehat aja. Paginya setelah jatuh itu pun dia langsung bisa ke kantor lagi kok. Cuma saja sampe sekarang dia masih gampang sakit kepala dan cepet cape. Jadinya kalo di rumah kerjaannya tidur mulu... :D.

Wednesday, August 24, 2005

Kecelakaan..

Pernah gak sih ngerasa panik dan takut yang luar biasa.... Saya baru aja mengalaminya kemarin.

Hari Senin malam, seperti biasa suami saya (Uppa) pulang dari kantor malam-malam jam 9 lewat. Beberapa bulan ini memang dia sibuk banget. Hampir setiap hari pulang diatas jam 8 malam. Malam itu, begitu sampai di rumah, dia mengeluh sakit kepala... Ini bukan yang pertama kalinya. Saya sudah berulangkali mengingatkan dia untuk istirahat, karena sebagian besar waktunya dihabiskan di kantor.

Sesudah makan malam, kita sempet tidur-tiduran istirahat sambil nonton film sampe jam 12. Walau sakit kepala... Uppa tetep aja ceria seperti biasa.. Kebetulan film yang kita tonton komedi, dia masih sempet menirukan ulah si tokoh dalam film tersebut, masih sempet bercanda dan main-main sama Nasha. Masih sempet juga nyisirin rambut saya yang kusut karena jarang sisiran.. ;-p

Jam 12 lewat setelah film selesai, Uppa ke kamar mandi ... tampangnya emang cape banget. Tiba-tiba aja saya dengar suara kencang, suara gedebuk dan ember terbalik. Suara yang teramat keras sampai-sampai Nasha yang tertidur pulas pun terlompat bangun... Saya langsung berlari ke kamar mandi... dan saya lihat Uppa tergeletak tak sadarkan diri. Pingsan. Sementara darah mengalir dari kepalanya. Saya coba bangunkankan.. tapi dia tetap diam...

Saya sangat panik dan bingung, menjerit dan tentu saja nangis... langsung saya lari keluar, gak menghiraukan Nasha yang menangis merangkak mencoba mengikuti saya. Saya mencari bantuan... Saya ketuk (tepatnya menggedor) 2 rumah tetangga saya terdekat. Mereka pun segera datang untuk membantu. Pas sampai kembali ke rumah.. Uppa udah siuman dan sedang duduk memegapi kepala mencoba menahan darah yang keluar deras.

Saat itu juga kita ke RS, dokter bilang nggak apa-apa karena Uppa gak sampai muntah atau kejang. Tapi lukanya harus dijahit. Akhirnya Uppa dapat 4 jahitan. Perjuangan banget buat Uppa karena sebenarnya Uppa sangat takut darah dan jarum suntik. Biasanya dia langsung lemas begitu melihat darah, tapi kali ini dia mengaku lebih kuat.. alhamdulillah...

Paginya kita konsultasi ke THT, karena dokter bilang Uppa kehilangan balance tubuhnya ada hubungannya dengan telinga. Tahun lalu prnah juga Uppa sakit kepala begini, tapi gak sampai jatuh, walau sempet muntah-muntah.

Kata dokter THT-nya.... ada bagian di otak bagian belakang yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan, dan juga pusat aktifitas tubuh. Pada saat kita stress, lelah, atau yang ringan.. misalnya kalo kita berdiri terlalu lama di bawah panas matahari, suplai darah ke kepala jadi berkurang dan berkumpul di bagian kaki. Karena itulah kita merasa pusing dan hilang keseimbangan. Mungkin Uppa kecapean karena sibuknya kerjaan. Bahkan saat week end pun kita jarang berada di rumah. Sepertinya kita memang perlu beristirahat dan lebih care sama kesehatan kita...

Sekarang penyebab sakit kepalanya Uppa udah ketauan dan Insha Allah kita lebih bisa hati-hati menjaga supaya gak terlalu cape. Tinggal akibat benturan keras di kepala itu yang masih bikin saya was-was. Uppa sih bilang udah gakpapa. Bahkan pagi setelah kejadian itu dia langsung kuat ngantor lagi walau gak sampe malam. Tapi tetep aja saya kuatir... Doakan supaya Uppa sehat-sehat saja ya....

Monday, August 22, 2005

Mutton Curry

Judulnya lagi males apdet.. Mohon Maaf hehehe...

Ada banyak versi dari Mutton Curry. Ini adalah salah satunya yang paling sering saya buat. Biasanya yang dipakai Big Onion, cuma saya lebih suka bawang merah biasa karena rasanya lebih enak... Trus, walau warnanya merah gitu, tapi rasanya gakk pedes-pedes amat kok. Cocok dimakan dengan apa saja... chappati, porotha, pathiri atau ghee rice..

Bahan-bahan:
500 gram mutton
10 butir bawang merah, iris halus
1 buah tomat yang besar, iris
1 sdt cabe bubuk
1 sdm ketumbar bubuk
1 sdt cumin powder (jintan)
2 siung bawang putih
1 cm Jahe
1/2 sdt kunyit bubuk
3 butir cengkeh
2 batang kayu manis
1 sdt lada hitam butiran
1 sdm khuskush (poppy seeds), haluskan
2 sdm kelapa parut, haluskan
3 sdm minyak kelapa
garam secukupnya
2 cups air

Cara membuat:
1. Bersihkan dan potong-potong daging kambing kecil-kecil, sisihkan
2. Haluskan bawang putih dan jahe hingga menjadi pasta
3. Panaskan minyak kelapa dalam pressure cooker, tumis cengkeh, kayu manis, lada hitam, khuskhus dan bawang merah iris hingga kecoklatan.
4. Masukan bubuk ketumbar, bubuk cabe, dan cumin. Tumis sebentar supaya rasa mentahnya hilang
5. Masukan bawang putih dan jahe yang sudah dihaluskan, tumis hingga wangi
6. Masukan daging kambing, tumis beberapa saat
7. Masukan Tomat, bubuk kunyit, dan kelapa. tumis lagi selama kurang lebih 5 menit
8. Tambahkan 2 cangkir air dan garam secukupnya
9. Tutup pressure cooker dan masak semuanya selama 20-30 menit
10. Angkat dan hias dengan daun ketumbar.

Tuesday, August 16, 2005

MERDEKA...!!!

Dirgahayu Republik Indonesia ke 60 (17 Agustus )

Happy 58th Independence Day (15 Agustus)

Wednesday, August 10, 2005

Hari ini 2 tahun yang lalu....

Kalo selama ini banyak yang nanya gimana saya bisa sampai ke India... ya tak lain karena saya menikah dengan Uppa hari ini... 2 tahun yang lalu. Sebelumnya kami hanyalah teman chatting selama 3 tahun. Yak, betul....!!! Saya sama Uppa memang bertemu di dunia maya.

Dulu sih saya suka gak mau bilang kalo ada yang nanya bagaimana kami bertemu. Terutama di India ini... dimana "Love Marriage" dianggap kesalahan besar. Saking 'anehnya' cara kami bertemu (padahal kalo di Indo sih udah biasa ya..) sampai-sampai dulu ada beberapa media disini yang ingin wawancara dan membuat artikel tentang pernikahan kami. Ada-ada saja...

Sekarang...? Cerita di balik pernikahan kami bukan lagi rahasia... Hehehe. Walau masih banyak bisik-bisik di belakang kami... who care..? Niat kami Insha Allah baik. It doesn't matter how we met... yang penting kami serius menjalani pernikahan kami... Insha Allah. Doakan kami... :)

Friday, August 05, 2005

Makan di Hotel

Seberapa sering Anda makan di hotel..? Bulan-bulan pertama saya di Cochin, hampir setiap hari saya ke hotel untuk dinner. Eiits, jangan salah sangka dulu... Kedengerannya emang gaya banget makan malam aja ke hotel melulu. Yang kebayang oleh Mama saya dulu saat saya menceritakan bagaimana mengatasi perbedaan soal makanan.. ya pastilah harus mengeluarkan uang beratus-ratus ribu kalo setiap hari makan di hotel. Barulah tertawa geli begitu tau yang saya maksud.

Yang namanya Hotel di Kerala ini tidak selalu berarti gedung bertingkat tempat menginap, yang juga terdapat restoran tempat makan.. yang tentu saja biasanya harganya lebih mahal dari tempat lain. Walau di Cochin ada banyak hotel-hotel berbintang... tetapi jika kita menyebut di hotel, itu berarti tempat untuk makan yang bisa berarti restoran ber-ac atau sekedar warung setaraf warteg. Yup, betul... hotel di Kerala berarti rumah makan. Jadi jangan kaget kalo datang ke sini trus menemukan sebuah warung kecil berisikan 4-5 meja bernama Hotel Hilton... Hehehee....

Bedanya dengan di Indonesia... kalo kita mau makan bakso kita ke warung ini... mau mie goreng, ke yang itu... mau soto, ada warung soto... nasi uduk, sate kambing, lontong sayur... Setiap rumah/warung makan punya hidangan yang istimewa andalannya... Di Kerala ini, ke hotel manapun kita pergi, menunya seragam. Sama sekali gak ada pilihannya. Untuk makanan pokoknya... macam2 roti India : chappathi, porotha, pathiri, appam, putu, naan... yang makannya pake Chicken, Beef, Mutton, Fish atau Vegetable yang di bikin Curry atau Masala. Buat hidangan specialnya pasti Biriyani. Trus sebagai menu Chinese Food-nya (yang rasanya sama sekali gak ada cina-nya) Mie Goreng dan Nasi goreng. Hampir semua hotel menyajikan menu yang sama.

Trus kalo mau makanan western... datanglah ke Bakery. Yang paling ngetop di sini namanya Best Bakery dan K.R Baker (ini nih.. tandoori chickennya wueeenaaaak...). Di Bakery biasanya menyediakan burger, pizza, puffs, pastry, sandwich ... yang semuanya tentu saja bercita rasa India... dan berbagai Indian Cakes & Sweets.

Dulu sih, saya sempet kaget dan heran, waktu Uppa bilang nanti gak usah masak.. kita makan di hotel. Wah, ada kejutan apa.. dapet bonuskah dari kantor... Ternyata malamnya saya dibawa ke warung makan deket rumah... hehehe. Waktu Uppa dan kakaknya di Jakarta, kita sempet ke gedung WTC di jalan Sudirman. Pas banget waktu makan siang... trus kakanya Uppa bilang, ayo kita cari hotel. Sumpah banget waktu itu saya gak ngerti maksudnya apa... karena Hotel Le Meridien ada di depan mata... langsung aja saya tunjuk... Tuh..!!! Langsung aja ipar saya itu memandang saya seakan-akan saya ini cewe matre... hehehe. Belakangan saya baru paham apa maksudnya... ;-p

Sunday, July 31, 2005

Tag Book...

Assalamu'alaikum...
Hihihihi... lama banget ya cuti-nya... Sebetulnya udah sejak seminggu yang lalu balik online-nya. Tapi bingung mau apdet apa. Yang nunggu-nunggu cerita libur di tempat neneknya Nasha... maaf, terpaksa harus kecewa... hehehe. Memang gak ada yang bisa diceritain sih, abis hampir setiap hari hujan... gak bisa kemana-mana. Jadi ya semingguan cuma ngendon di dalem rumah dan main sama keponakans.

Btw, lagi musim banget timpuk-timpukan yak.. Setelah Musical Baton merajalela tempo hari, sekarang giliran Tag Book. Walau keknya saya telat dapetnya... Thank's to Lily and Erfi, yang udah membagi giliran pada saya... hehehe.

Hmm.. sebetulnya saya rada malu cerita soal buku. Apalagi kalo saya baca di blog-blog lain, koleksi buku temen2 semua canggih-canggih banged yak. Sedangkan selera saya masih aja sama seperti 20 tahun yang lalu... Lima Sekawan... Hehehe. Dulu jaman masih sd-smp, bacaan favorit ya Lima Sekawan. Koleksinya gak lengkap punya semua sih, tapi semua serinya baca semua hasil tuker pinjem sama temen. Trus dari Lima Sekawan nambah ke Trio Detektif (apalagi....? hehehe, tipikal banged yak). Nah kalo ini nih lumayan lengkap koleksinya... lebih dari 20-an buku. Pertamanya sih tuker pinjem.. trus suatu hari saat umur saya sudah 22 tahun... saya melihat di tukang loak langganan ada buku Trio Detektif setumpuk... langsung diborong semua walau kebanyakan udah dibaca. Sayang kalo gak dibeli.. orang satu buku harganya cuma 500 perak..hehehe. Abis itu (lagi-lagi tipikal..) jaman smp-sma beralih ke Lupus, Olga dll. Lalu Agatha Christie dan Sidney Sheldon udah pasti deh...

Jaman-jaman sma tahun akhir deh saya muali lebih banyak baca-baca buku agama. Novel fiksi sih jalan terus, cuma diimbangi sama bacaan yang ada manfaatnya.

Tapi memang koleksi buku saya gak gitu banyak, karena dari dulu saya selalu tinggal jauh sama orangtua yang menyebabkan kantong selalu cekak.. hehehe. Untungnya selalu ada teman yang bisa dipinjami berbagai buku. Jadi inget sama sahabat saya Rina. Kita berdua emang maniak buku... bedanya dia koleksinya ratusan... saya palingan cuma puluhan... hehehe. Dulu kalo kita janjian jalan bareng, pasti tempat ketemuannya di toko buku. Dan yang jadi favorit kita buat ketemuan adalah QB World Book yang di jl. Sunda. Di situ kita bisa nongkrongin buku sampe 4 jam-an... hehehe. Apalagi kan disedian sofa-sofa empuk nan nyaman. Nah, Rina ini pasti beli buku 2-3 sekali dateng... kalo saya ya tinggal minjem aja... hehehehe....

Buku yang terakhir di beli... wah, apaan yak.. udah lama banget gak beli buku. Agak susah nyari buku yang saya suka di Cochin sini, selain buku lokal kebanyakan berbahasa dan berabjad Malayalam... harga buku impor ya termasuk mahal. Palingan beli kalo pas ada pameran doang. Yang terakhir di beli Practical Parenting Tips berisi tips pengasuhan anak yg dikumpulkan dari berbagai pengalaman para orang tua. Yang sayangnya banyakan gak bisa diterapkan di India sini... Yang lainnya.. buku Sesame Street buat Nasha sama Serial Noddy.

Sekarang saya lagi gak baca buku.... Tapi buku yang terakhir dibaca The Footprints of the Great Scholars karangan Dr. Musthafa Kamal Pasha... yang tidak lain adalah mertua saya sendiri..hehehe. Beliau ini jadi penyuplai buku2 agama buat saya deh pokoknya...

Buku yang berkesan ya udah pasti.. Lima Sekawan. Kalo baca buku itu seakan-akan hidup itu indah banget deh... Apalagi yah, suka juga sama novel Pinkan yang pernah dimuat serial di majalah remaja muslim Annida.

Ya gitu deeeh.. selera buku saya emang yang ringan-ringan menghibur. Kayaknya pikiran terlalu capek buat baca buku yang berat-berat.. Hehehe. tapi bukan berarti saya gak seneng baca bacaan berat looh... Saya juga seneng baca biografi orang2 terkenal.

Selanjutnya Tag Book saya lemparkan kepada siapa aja yang belom dapet. Abis keknya saya udah telat banget dapetnya... yang lain udah pada kena timpuk kaaaaaan.....???

Tuesday, July 19, 2005

Cuti ngeblog lagi...

Assalamualaikum..
Mo pamit lagi nih... libur ngeblog seminggu. Hari ini kita berangkat ke rumah neneknya Nasha. Baru balik lagi Senin depan. Maaf temen-temen *lagi-lagi sok seleb* jadi gak bisa mampir-mampir minggu ini. Blog jadi sering ditinggal-tinggal nih...

OK, see you next week... Salam dari Nasha yang hari ini genap 8 Bulan... ^_^

Friday, July 08, 2005

makan tempe yuuuk....

Hehehe... saya ngapdetnya sambil senyum-senyum nih. Soalnya lagi seneng banget. Setelah 2 tahun, akhirnya ketemu juga saya sama tempe. Whuuuiiih....

Bermodal contekan Cara membuat Tempe dari dapur keluarga Cemara dan ragi tempe oleh-olehnya Lily, 3 hari yang lalu proses pembuatan tempe made in cochin dimulai... hehehe. Hari ini, Jumat pagi, dengan deg-degan dan mengharu-biru *hiperbola banged* saya akhirnya mebuka lemari yang sejak Rabu malam diwanti-wanti ke Uppa jangan sampe dibuka... Hehehe.Dan... jreeeng... Jadi loh. Harumnya tempe udah tercium aja... anget banget. Langsung saya cicipi mentah-mentah... bener, ini tempe... hehehe. Joget-joget deh abis itu saking senengnya...

Karena udah gak sabaran banget kepengen segera menikmati hasil jerih payah mencetin kulit kedele sampe jari tangan pada kisut, pagi itu juga langsung bikin tempe tepung. Kan mumpung tempenya masih seger dan anget. Whoaaaah... enaknya, alhamdulillah. Dicocol pake sambel kecap, berhubung mo nyambel, gak ada cabe segar. Ntar malem mo bikin apaan yah... Keknya bikin petis tempe ala bumiayu dulu enak juga... Gak pake sereh gak papa deh. Kan darurat...

Ayo Uci... cepetan dibikin tempenya...


Nambah aah...

Hehehe, bukan nambah tempe tepungnya kok. Berhubung sampe sekarang saya belum sempet mampir-mampir ketempat temen-temen (minggu kemaren Nasha sakit dan kita juga sibuk bolak-balik ke rumah mertua), jadinya diposting disini aja deh. Mudah-mudahan sempet kebaca yak.. :D

Makasih banget ya sama semua komentar di postingan saya terdahulu tentang dowry. Rasanya gak sia-sia saya keringetan ngumpulin bahan... cieee... *ketauan banget gak biasa nulis artikel* hehehehe...

Dowry memang udah jadi kebiasaan disini. Cuma yang perlu digaris bawahi, gak semua arranged marriage berakhir menyakitkan seperti itu. Karena banyak juga yang perkawinannya hepi-hepi aja, bahkan tingkat perceraian di India tidak setinggi di Indonesia. Yang jadi masalah kerena banyak sekali perkawinan yang dilakukan hanya demi dowry.

Saya juga sempet kepikiran adat Pariaman, cuma kayaknya gak ada yang sampe membakar istri kalo gak dipenuhi maskawinnya.. Trus di pariaman juga setahu saya memang menganut matrialisme (lawannya patrialisme, matrialisme kan yak.. hehehe, maksudnya mengutamakan garis ibu gitu)... Jadi suara wanita selalu diperhitungkan. Tapi yang terjadi disini adalah sebaliknya. Umumnya meanantu wanita itu harus bersedia mengabdi pada keluarga suami.

Saya sendiri *sok seleb... hihihi* waktu menikah dengan Uppa sama sekali tidak memberikan dowry. Karena kami berdua sama-sama muslim, dan dalam Islam kan mas kawin itu hak istri. Walaupun sempet juga keluarga saya kuatir soal ini, jadi harus konfirmasi dulu dari awal kepada Uppa. Sayangnya walaupun yang melakukan sistim dowry ini umumnya penganut hindu, ada juga segelintir umat muslim yang 'ikut-ikutan' memberikan dowry kepada pria pada saat menikahkan anak perempuannya. Mereka menyebutnya 'hadiah' . Biasanya berupa mobil.. wuiiih... hehehe. Makanya para pemuka dan organisasi Islam di Kerala giat mengingatkan bahwa dowry bertentangan dengan Islam.

Udahan ah, ntar bosen lagi bacanya... hehehe. Saya pamit mo blogwaking dulu ya.... ^_^

Wednesday, June 22, 2005

Dowry Sytem di India

Boy meets girl, boy falls in love with girl, boy and girl gets married…. Begitulah kira-kira gambaran ideal kita tentang sebuah pernikahan yang jadi awal terbentuknya rumah tangga. Tapi cerita macam itu sepertinya sangat sulit ditemui di India. Di tengah maraknya modernisasi di berbagai bidang, masyarakat India masih berpegang teguh pada tradisi perjodohan (arranged marriage). Orang tua menjadi pihak yang paling berhak menentukan dengan siapa anak-anak mereka akan menikah. Yang terpenting bagi mereka adalah hubungan antara kedua keluarga, bahkan terkadang menjadi lebih penting dari hubungan pasangan yang akan dinikahkan itu sendiri. Pertimbangan yang umum adalah kedua keluarga berasal dari latar belakang social dan pendidikan yang sama, persamaan budaya, kebiasaan dan agama, serta memiliki reputasi yang baik.

Dahulu, seringkali pernikahan dilangusngkan ketika sang anak masih di usia sangat muda. Dengan alasan tersebut, mereka menganggap anak mereka belum mampu memilih sendiri pasangan yang tepat. Alasan lain adalah untuk mecegah sang anak memilih sendiri pasangannya yang dikhawatirkan tidak sederajat, atau dianggap bukan dari keluarga yang baik. Perkembangannya sekarang, walau sang anak telah berada di usia yang mapan dan dewasa, perjodohan tetap menjadi keharusan di India.

Masalah selanjutnya berkaitan dengan ‘Arranged Marriage” di India adalah dowry. Berbeda dengan yang biasanya terjadi di Indonesia (Muslim) dimana pihak lelaki akan menyerahkan mas kawin kepada wanita, di India pihak wanitalah yang memberikan mas kawin kepada calon suami. Walau ini dilakukan pemeluk hindu di India ini, saya pribadi tidak menganggap itu tradisi hindu, karena saya rasa, umat hindu di Indonesia tidak melakukan system dowry ini (-mohon diralat kalo salah-).

Sebetulnya awal mula dilakukan sistem dowry ini memiliki tujuan yang baik. Dowry dimaksudkan sebagai hadiah atau bekal dari orang tua kepada anak perempuannya yang akan memasuki kehidupan rumah tangga. Kekayaan hadiah ini kemudian bisa disimpan atau digumnakan untuk kebutuhan sang anak, jika saja dia tidak bekerja, atau sewaktu-waktu terjadi sesuatu pada sang suami. Selanjutnya fungsi dowry ini berkembang sebagai bantuan biaya pernikahan. Belakangan fungsinya makin disalahgunakan oleh pihak suami beserta keluarganya. Seringkali tuntutan mereka atas dowry menjadi tak terkira. Dan pihak istri jarang sekali mendapatkan bagian dari dowry tersebut.

Biasanya jika pihak pria meberikan mas kawin sejumlah harta, ia mengharapkan mas kawin balasan sebanyak sepuluh kali lipat dari apa yang sudah ia belanjakan (misal 10 gram emas berarti akan mendapatkan paling tidak 100 gram emas). Semakin berkualitas sang pria (misalnya: dokter, insinyur, lulusan luar negeri, tampan dan kaya) maka harganya pun akan semakin mahal.

Yang jadi masalah, walau mas kawin udah dilunasi, kadang pihak suami... dan biasanya melibatkan seluruh anggota keluarga... masih menuntut ini itu dari pihak Istri. Domestic Abused secara fisik dan mental sering terjadi. Istri yang tidak kuat biasanya melakukan bunuh diri (tingkat bunuh diri di India termasuk tinggi) atau yang paling seram untuk dibayangkan…. si suami membakar Istri hidup-hidup bahkan ada juga yang dibakar bersama anaknya (jika anaknya perempuan). Tahun lalu bahkan ada kasus, si suami yang notabene adalah dokter dan seluruh keluarganya yg dokter semua menyuntikan virus aids ke istri dan bayi perempuannya (mereka positif HIV setelah 6 bulan sebelumnya test hasilnya negatif). Walaupun masih dalam penyelidikan benar atau tidak virus HIV bisa disuntikan... karena sampai sekarang suami dan keluarganya raib entah kemana.. Alasannya karena sang suami tidak cinta kepada istri dan ingin menikah dengan wanita lain. Dia menikahi istrinya dulu semata-mata karena dowry yang ditawarkan ayah sang istri.

Sebetulnya praktek dowry ini sudah dilarang oleh undang-undang di India sejak tahun 1961, tapi pada prakteknya tetap saja berlangsung hampir di setiap perkawinan, termasuk yang well educated.

Masalah dowry ini juga yang membuat tingkat aborsi bayi perempuan di sini tinggi. Kebanyakan orang tidak mau punya anak perempuan karena memang biayanya mahal. Makanya menanyakan jenis kelamin bayi saaat USG adalah tindakan yang melanggar undang-undang. Tapi sayangnya seperti juga sistem dowry, hal itu masih sering terjadi. Sensus tahun 2001 menyebutkan hanya terdapat 933 orang perempuan dari 1000 orang lelaki. Kasus Dowry Death sendiri konon mencapai 7000 kasus per tahun. Termasuk di dalamnya adalah kasus bunuh diri, pembakaran, kekerasan rumah tangga, dan beberapa ‘kecelakaan’ lainnya.

Percaya atau tidak selain penjara yang dikhususkan untuk menampung ibu-ibu mertua pelaku kejahatan dowry, disini ada lho Bank yang menyediakan fasilitas tabungan buat bekal anak perempuan menikah kelak. Jadi orang tua bisa mulai menabung sejak anaknya masih bayi.

Sebuah kisah menarik… Nisha Sharma, seorang mahasiswa komputer programing di New Delhi, Pada awal tahun 2003 pada saat umurnya menginjak 21 tahun akan menikah dengan seorang guru. Kedua belah pihak (dalam hal ini keluarga) bertemu melalui jasa matrimonial. Sebagai hadiah, sang ayah telah menyiapkan sebuah mesin cuci, dua buah kulkas, dua buah home theater system dan sebuah mobil sedan yang telah dikirim ke kediaman calon menantu, hasil dari menabung selama 10 tahun. Pada hari pernikahan, tepat sebelum ikrar pernikahan dimulai, ibu dari sang pria menuntut 25.000 USD. Mereka mengancam akan membatalkan pernikahan jika tuntutannya tidak dipenuhi. Ketika pihak orang tua Nisha menolak permintaan tersebut, mereka memukul ayah Nisha. Hal inilah yang membuat keberanian Nisha muncul… Pada saat itu juga dia menelpon polisi dan melaporkan tindakan calon keluarganya itu. Mempelai pria beserta orangnya akhirnya dipenjarakan. Nisha Sharma kemudian menjadi pahlawan karena keberaniannya menolak system dowry.

Tampaknya India memerlukan banyak Nisha Sharma yang berani menolak sistem yang telah mendarah daging ini. Jika tidak… mungkin Angka Dowry Death akan tetap tinggi.

Dikumpulkan dari berbagai sumber.


PS:
  1. Postingan ini special buat Ari di Jerman. Maap yak, lama….nulis serius ternyata susah bener… hehehe
  2. Yang ini tentang kawin paksa, baru baca cerita miris ini di Kompas : Kisah Kawin Balita Ala India

Wednesday, June 15, 2005

Musical Baton...

Hore... saya kebagian juga operan Musical Baton, hehehe... Setelah Wendy melempar baton ke saya, ternyata Yanti juga... Dobel deh (Jangan-jangan masih ada timpukan lain yang belum kena..?). Gimana Yan, dioper ke yang lain..?
- Total file musik di komputer saya : 1,49 GB (banyak apa dikit tuh..?) . Itu yang kemaren sempet ketemu pas dikulik-kulik. Keknya masih ada yang nyelip...
- CD/Kaset yang terakhir dibeli : waduh, apaan yah... gak inget, udah lama banget gak beli sejak (sama seperti yg lain) bisa copy dan download. Yang terakhir dibeli beberapa tahun yang lalu kalo gak salah Angelo Blu - Neri Per Caso. Trus yang terkahir minta dikirim dari Jakarta Musik Mulut - Jamaican Cafe.
- Lagu yang sekarang lagi diputer : Allah Turunkan Hujan - Album A Ba Ta Tsa Neno Warisaman (weeeeh, lama banget yak...)
- Lima lagu yang paling sering diputer :
  1. Pretty Woman - Soundtracknya Kal Ho Na Ho buat ndiemin Nasha, karena dia anteng banget kalo denger lagu ini *alesan, padahal saya suka juga*
  2. Mother - Yusuf Islam
  3. Big Yellow Taxi - Counting Crows ft Vanessa Carlton
  4. Le Ragazze - Neri Per Caso
  5. Se Non E Amore - Neri Per Caso

- Selanjutnya Musical Baton ini saya lempar ke : Chichi, Rahmi, Dwi, Lily, Wiwit

Friday, June 10, 2005

Campur-campur deh....

Weeits, nggak terasa taunya udah lewat 10 hari sejak terakhir kali apdet. Lama yak... Akhir-akhir ini emang kita rada sibuk (^0^ sok sibuk banget). Rasanya susah banget nyari waktu buat apdet dan nongkrong depan komputer rada lamaan. Palingan cuma blogwalking aja. Udah hampir dua minggu ini kita lagi kedatangan tamu terus dan nginep di rumah. Yang satu pergi yang lain dateng... Kan gak enak ya masa punya tamu di tinggal online sama tuan rumah... hehehe. Dan ternyata mereka juga kepingin online... hehehe, yah terpaksalah ngalah dikit.

Soal komputer kita di pake orang lain, rada susah juga ya. Maksud saya, susah memprotect kompie pribadi dari hal-hal yang gak diinginkan. Dua minggu lalu Uppa baru aja re-install desktop. Soalnya kompi terasa semakin lama aja loadingnya. Desktop udah penuh sama file-file yang gak jelas apa aja dan punya siapa aja. Yasud, dibuang-buangin semuanya. Termasuk Photoshop modal nge-blog juga ikut ilang. Ngambek deh gak mau apdet..hehehe. Alhamdulillah sekarang udah balik lagi.

Eh, baru aja dibersihin... belum ada seminggu kompi kerasa enteng dipake... udah keburu kena virus. Emang kita belum sempat install ulang McAfee-nya. Pikirnya kan kita cukup hati-hati sama file2 yang gak jelas. Tapi apa mau dikata, namanya banyak yang make, gak bisa diliatin pada nge-download apa aja. Tau-tau kompie lelet lagi, setiap dinyalain, shutdown dengan sendirinya... Tau deh kita, udah terkena virus. Kemaren seharian scan virusnya. Gile... dari pagi sampe sore gak berhenti2 itu McAfee kerja. Nonstop... saking banyaknya file yang terinfeksi. Sebelnya ini virus pindah-pindah. Di satu folder udah terdeteksi... eh mereka pindah ke folder laen... gitu terus, berulang-ulang. Mau tau berapa file terdeteksi terinfeksi virus...? 31.578 files..!!! Mau marah banget. Langsung deh aku pasang pengumuman di desktop gede-gede. Biar semua yang make bisa baca. Abis kesel... soalnya pas aku cek kapan virus itu masuk, ternyata tanggal 4 juni. Pas kita sekeluarga lagi keluar kota. Waktu itu emang di rumah ada orang laen yang lagi pada nginep.


Ngomong-nomong soal week end, hehehe... minggu kemaren kita plesiran lagi. Aduh, mudah-mudahan gak bosen dengernya. Kalo waktu itu kita ke Hyderabad yang panasnya minta ampun, kali ini kita ke Munnar yang dingiiiiiin. Munnar itu mirip-mirip puncak lah. Perkebunan teh. Sebetulnya gak gitu jauh dari tempat kita tinggal. Cuma sekitar 3 jam naek mobil.

Waktu itu pas temennya Uppa dan keluarganya nginep dirumah, trus mereka ngajak jalan-jalan. Ya udah deh kita milih ke Munnar karena relatif deket dan bagus. Beda sama Puncak Pass, Munnar ini jauh lebih asli dan natural. Maksudnya, gak terlalu komersil gitu. Jangan harap di sana kita bakal nemuin vila-vila megah, hotel atau restoran mahal. Tempatnya asli perkebunan teh yang gedenya beberapa kali Puncak Pas saya rasa. Sluruh perbukitan yang teramat sangat luas itu tertutup pohon teh. Perkebunan ini seluruhnya dimiliki oleh TATA, kebayang gak sih kayanya ini orang... hehehehe.

Tujuan turis adalah Top Station yang menurut saya bukan puncak tertinggi di Munnar. Tau kenapa dinamakan Top Station. Tapi emang dinginnya minta ampun. Mengigil sekali. Selain itu ada Echo Point berupa danau yang seberangnya hutan. Ditempat itu kalo kita buat suara yang nyaring bakal bergema. Pas disini juga kita jajan jagung bakar. Weleh, udah berapa tahun yak gak pernah makan jagung bakar. Tapi pas pesenan kita mateng... kerasnya minta ampun. Sampe sakit gigi karena ngunyahnya. Trus, trus... ada danau yang pemandangannya sumpah bagus banget. Di danau itu kita bisa boating juga.

Malemnya kita nginep di sana. Asli itu dinginnya minta ampun. Menusuk tulang... tulang berasa sakit gitu. Sampe gak bisa tidur semaleman. Nasha saya buntel serapet-rapetnya, itupun tetep dia tidurnya gak nyenyak. Air juga sedingin es. Mo mandi air anget keluarnya kecil banget karena semua kamar pada make. Gak sabaran akhirnya cuma cuci muka... hehehe. Hari berikutnya kita mengunjungi Wildlife Sanctuary. Di Munnar ini habitatnya Tahr, sejenis kambing gunung yang langka. Selain itu juga masih ada gajah liar di sini. Kadang2 itu gerombolan gajah kesasar ke kebun teh.

Ini kali kedua saya ke Munnar yg jadi puncak tertinggi di South India. Pertama dulu pas masih manten baru berduaan Uppa doang. Naek bajaj pula naek gunungnya..hehehe. Hebat banget bajaj sini bisa naek gunung. Yang jelas tahun depan kita harus balik lagi ke sana. Kepengen liat Neelikurunji Sejenis bunga yang munculnya sekali dalam 12 tahun...!!! Kalo Neelikurunji ini mekar, seluruh bukit (top station) bakal ketutup sama bunga ini. Waduh, kebayang gak sih indahnya.... Tahun depan adalah tahun berikut Nelelikurunji bakal muncul... Pokoknya aku harus berada disana pengen liat langsung. Insha Allah. Kalo gak kan bakal 12 tahun lagi nunggunya.... Mana Tahaaaaan....

Tuesday, May 31, 2005

Online lagi...

Alhamdulillah, bisa online lagi... Kangen banget nge-blog. Minggu lalu aku sama Nasha nginep di rumah mertua. Biasalah kalo disana jadi gak bisa online. Ada internetnya di rumah, tapi gak bisalah dibuat ngapdet apalagi blogwalking. Jadi buat temen-temen yang udah mampir ke sini, mohon maaf kalo aku belum sempat balas berkunjung. Insha Allah besok udah normal lagi aktifitas nge-blog-nya... hehehe.

Karena belum nemu ide buat apdet, cerita tentang Nasha aja kali ya... Sejak bisa berdiri, rada menguras keringat juga buat jagain dia. Pas banget waktu umur dia 6 bulan, dia udah bisa angkat badan ke posisi berdiri. Tadinya aku sempet was-was takut tulang dia belum kuat buat menopang seluruh berat tubuhnya. Jadinya setiap dia nyoba-nyoba berdiri selalu aku dudukin lagi atau kalo nggak, di bantu biar kakinya gak terlalu di bebani. Tapi setelah seminggu lebih, jadi susah juga. Soalnya dia bakal berdiri di setiap kesempatan. Dan kayaknya udah mantap banget gitu dirinya gak pake goyang-goyang. Makanya sekarang udah aku diemin aja. Mungkin memang perkembangan motorik kasarnya Nasha bagus. Nasha emang udah bisa tengkurep sendiri waktu umurnya baru 2 bulan 1 minggu. Alhamdulillah...

Yang susah sekarang malah makannya. Solidnya udah aku mulai pas umur 5 bulan, melenceng dari rencana semula mau sampe 6 bulan. Berhubung pas dia masuk bulan ke-6 kita traveling ke Hyderabad tempo hari, takut asi gak cukup. Sebulan pertama sih lancar-lancar aja kasih bubur susu. Sekarang malah susah banget, baru 5 suapan udah dilepehin lagi. Jadi sekarang Nasha rada kurusan. Abis dia banyak bergerak tapi makannya dikit...

Hmm.. cerita lain, minggu lalu baru dapet indomie goreng satu kardus, kecap manis satu botol dan sekilo emping. Alhamdulillah.... Ada temen Uppa yang dateng dari Kalimantan, sempet beliin buat aku. Trus ada juga temen Uppa yang lain beliin Kecap manis dari Singapore. Duh, pas gak ada, gak ad... Pas ada malah 2 botol sekalian.. Hm.. Enaknya bikin apaan ya pake kecap... Ada ide..?

Monday, May 16, 2005

Sisa-sisa Hyderabad

Udah basi banget ini sebetulnya cerita, tapi sayang kalo gak di posting, hehehe. Hari ke-3 dan ke-4 diisi mengunjungi tempat-tempat non-history. Demi memuaskan hasrat anak-anak (kita ke Hyderabad sama 2 keluarga lain) kita mengunjungi Nehru Zoological Park. Mirip banget suasananya seperti Ragunan. Luas dan banyak taman-taman. Saking luasnya sampe rasanya susah banget untuk nyari binatangnya... hehehe. Karena itu juga akhirnya kita naek kereta berkeliling Bonbin, daripada cape jalan sana-sini. Ikutan Safari Tour... kayak Taman Safari gitu, cuma binatangnya hanya Harimau, Singa dan Beruang. Yah... lumayanlah. Panasnya itu yang gak tahan...

Trus abis dari Bonbin kita ke Museum Mobil. Disini menyimpan mobil, berbagai bentuk. Burger, Toilet, Kasur, Komputer dll. Katanya sih semua mobil itu bisa berfungsi selayaknya mobil. Duh, yang ini basi banget deh. Mana tiket masuknya mahal banget, gak sebanding sama yang kita liat di dalem. Akhirnya disana kita cuma 15 menitan trus cabut... hehehe

Tujuan selanjutnya Snow World. Waduh, tiket masuknya 330 rupees... Mahal banget untuk ukuran India. Snow Wold ini dibangun untuk memuaskan orang-orang yang kepengen tau gimana rasanya berada di salju... hehehe. Di dalamnya ada ruangan super besar yang suhunya minus sekian (gak tau berapa tepatnya) dan berisikan salju (kristal2 es). Sempet kuatir Nasha juga, soalnya jelas dia gak boleh ikutan masuk. Akhirnya aku sama Uppa gantian jagain Nasha di luar. Pas setengah jam terakhir ada mbak-mbak penjaganya yang bersedia nungguin Nasha yang tidur sementara emak sama bapaknya bersenang-senang mainan salju..hehehe. Gila ya... dingin bener. Mengigit. Pas di dalem 'salju' turun pula.. Wah... beku rasanya kaki. Gak kebayang gimana rasanya hidup di negara yang suhunya minus tiap hari. Tapi kalo selang seling seminggu panas seminggu salju... mau tuh.. Huhuhu, gak mungkin banget.

Abis dari Snow World. kita menuju Lumbini Park di tengah kota, buat nonton Laser Show. Wah, taman penuh sesak oleh orang-orang yang mau bersantai. Tapi walau sesak, tepatnya tetap bersih lho. Sambil nunggu show di mulai, kita duduk-duduk di rumput sambil ngemil. Shownya dimulai sekitar jam 7 malem begitu matahari terbenam. Buat aku yang baru pertama kali nonton Laser Show, jelas terkagum-kagum. Bagus banget yak.. hehehe. Ada ceritanya juga.. tentang sejarah terbentuknya kota Hyderabad. Ya yang cerita Muhamed Qutb Shah yang jatuh cinta sama Bhagmati itu lho...


Besoknya kita ke Ramoji Film City. Berangkat dari penginapan lumayan pagi karena letak Film City agak di luar kota. Gerbang depannya letaknya berkilo-kilo meter dari Fil City-nya sendiri. Dari gerbang itu kita beli tiket yang harganya cuma 200 rupee. Trus dari situ kita naik bis yang udah disediakan khusus oleh Film City. Trus nonton pembukaanya, berupa tari-tarian. Di dalam Film City ada bis-bis terbuka buat tour disertai guide-nya. Udah deh kita keliling liat-liat setting film. Ada Mumbai Hospital yang bagian belakangnya International Airport ^_^ Ada Stasiun kereta yang depan belakang udah beda kota, replica kota london, replica taman jepang, replica Taj Mahal, kota mumbai, pasar tradisional india dll. Ada tempat syuting Shah Rukh Khan di Kuch Kuch Hota Hai, tempat syutingnya Amitabh Bachan di salah satu filmnya.. dst--dst. Tempatnya emang bagus banget. Kita disana sampe sore. Baru keluar dari Film City jam 6.30 sore... (foto banyak, tapi males ngeditnya..hehehe)

Abis dari Film City kita ke mall... Belanja itu perlu kan... Tapi sampe sana malah gak beli apa-apa.. selain baju buat Nasha. Abis gak kepingin apa-apa. Pas nunggu temen yang masih belanja iseng ke tempat jual assesoris... Eh nemu gelang-gelang India yang cantik-cantik banget. Murah pula. Waduh, langsung kalap.. hehehe. Beli deh lumayan banyak. Walau aku sendiri gak tau itu mau diapain gelang segitu banyak. Kali nanti kan bisa buat oleh-oleh kalo pulkam. Ayo.. ayo siapa yang mau... hehehehe.

Hari berikutnya kita gak kemana-mana karena jam 12 siang kita harus balik lagi ke Cochin naek kereta Another 26 hours journey... Hmm... Tapi alhamdulillah, segala rintangan dapat diatasi... Nyampe ke Rumah hari berikutnya sekitar jam 2.30 siang. Kota selanjutnya yang mau dikunjungi... Delhi-Agra... Waduh, kapan yak... ^_^

Friday, May 06, 2005

Golconda dan Sejarah Hyderabad

Sebelum cerita tentang Golconda Fort silakan dilihat dulu panorama tembok luar dari Golconda Fort, pelataran dalam yang merupakan level terendah yang kita temui begitu memasuki gate utama, dan panorama dari atas fort. Maksudnya biar bisa ikut ngebayangin gitu pas aku cerita ^_^

Golconda merupakan ibukota dan pusat pemerintahan kerajaan yang kuasai oleh dinasti Qutb Shahi sebelum dipindahkan ke tempat yang sekarang bernama Hyderabad. Pusat pemerintahan ini dikelilingi oleh 7 lapis tembok batu yang digunakan sebagai benteng pertahanan pada masa itu. Kota Hyderabad sekarang bahkan masih berada di dalam benteng terluar. Yang mau kita ceritakan kali ini adalah benteng terdalam yang juga merupakan tempat tinggal Raja-raja Golconda dan keluarganya.

Suasana Fort sudah terasa sejak sebelum kita memasuki kompleks utamanya. Saat kita dalam perjalanan menaiki autorickshaw, beberapa kali kita melewati tembok batu dan gerbang tinggi yang dahulu adalah bagian dari Fort. Walau aku sendiri gak sempet ngitung, tempat ini memeliki 8 gates sebelum kita benar-benar masuk ke tempat tinggal Raja.

Setelah kita melewati counter untuk membeli ticket masuk. Dari situ aja kita udah bisa ngerasain suasana yang mirip dongeng (paling gak aku.. heheh). Pemandangan tembok luarnya bener-bener sama dengan yang sering digambarkan buku-buku cerita anak tentang sebuah kastil. Lengkap dengan lubang-lubang kecil tempat para prajurit menembakan senjatanya ke arah musuh sementara mereka bersembunyi dibalik benteng. Aku jelas saja langsung mengkhayalkan kejadian-kejadian itu... hehehe. Tepat diatas gate terdalam diletakan sebuah wadah besar yang dahulu diisi minyak panas, yang kemudian disiramkan ke musuh yang mencoba masuk ke dalam. Waduh, serem banged yak.

Hal pertama yang menarik perhatian kita begitu melewati gate adalah sebuah kotak di lantai batu. Jika kita berdiri di dalam kotak itu dan bertepuk dengan tangan, suaranya akan terdengar sampai ke puncak Fort diatas bukit yang jaraknya tentu saja sangat jauh dan tinggi. Denagn cara inilah mereka berkomunikasi dan menyampaikan pesan dari bawah ke puncak secara cepat, terutama saat-saat genting. Kita langsung secara bergantian berdiri di atas kotak batu tersebut dan bertepuk tangan. Tentu saja kita tidak bisa membuktikan kebenarannya karena kita masih sangat jauh dari puncak.. hehehe.

Bahkan suara gemerisik daun di tempat ini pun akan terdengar dari atas. Hal inilah yang membuat kagum para arsitek-arsitek jaman sekarang mengenai tehnik pembuatannya.

Di level terendah ini terdapat banyak sekali taman dan bangunan-bangunan, termasuk masjid yang hampir semuanya berdinding batu dan berlangit-langit tinggi. Ditempat inilah para keluarga kerajaan beserta para pembatunya tinggal. Di sisi lain terdapat aula terbuka yang digunakan untuk menampilkan tarian-tarian dan hiburan. Selain itu ada juga sebuah kolam besar tempat menampung air yang akan disalurkan menuju puncak bukit. Mereka sudah memiliki sistem pengairan yang sangat baik pada saat itu. Sampai sekarang sisa-sisa pipa saluran air masih terlihat disana-sini.

Pemandangan ke arah Fort diatas bukit dari tempat ini sangat menakjubkan. Lagi-lagi buat aku, mirip sama kastil-kastil dongeng. Berdinding batu, bertingkat-tingkat dan letaknya menjulang diatas bukit. Lagi-lagi pula aku mengkhayalkan prajurit Golconda berlalu lalang di sana ^_^ Untuk naik ke puncaknya sendiri kita harus melewati tangga yang seakan gak ada ujungnya. Capek banget pokoknya. Tapi banyak yang bisa kita lihat sepanjang perjalanan ke atas. Dianataranya sebuah Kolam yang jauh lebih besar dan dalam untuk keperluan penampungan air. Kita juga melewati sebuah Penjara yang digunakan untuk menahan seorang menteri pada masa pemerintahan Abul Hasan Tana Shah yang menggunakan dana publik untuk pembangunan Temple bagi Rama. Ia dipenjarakan selama 12 tahun. Di dinding ruangan itu bisa kita lihat, pahatan dan ukiran yang ia kerjakan sendiri semasa di tahanan.

Setelah beberapa kali istirahat, sampailah kita di puncak bukit. Ada sebuah Masjid kecil di sana. Dan ternyata..... kita benar-benar bisa mendengar suara tepukan-tepukan yang dilakukan para pengunjung di bawah sana...!!!! Hebat. Kita juga bisa melihat kompleks Makam Raja (Qutb Shahi Tombs) yang sudah diceritakan sebelumnya. Selain itu di kejauhan tampak reruntuhan benteng ke dua dan ketiga dari Golconda. Pemandangan yang aduhaiiii......
Untuk menuruni puncak bukit, kita melewati jalan lain yang lebih banyak melewati ruangan-ruangan tertutup. Dalam perjalanan turun ini bisa terlihat jelas tempat tinggal keluaraga kerajaan. Ditempat itu pula sekarang setiap sorenya setelah matahari terbenam diadakan light show. Acaranaya sendiri adalah pembacaan drama tentang kehidupan dinasti Qutb Shah, disertai dengan lampu yang secara bergantian menyala di berbagai bagian kastil. Memberikan efek sangat dramatis.... Indah.

Golconda sendiri dibangun oleh Kakatiya's King pada abad ke 13 menggunakan tanah (mud). Kemudian Golconda diambil alih oleh Bahmani's King. Setelah Sultan Quli Qutb Shah menyatakan merdeka dari Bahmani, beliau menjadikan Golconda sebagai pusat pemerintahannya. Merekalah yang kemudian menggantinya dengan batu granit yang pembangunannya memakan waktu 62 tahun.

Pada masa Mohamed Quli Qutb Shah, beliau merasa suply air ke Golconda semakin sedikit dan sulit. Karenanya beliau memindahkan ibukota kerajaan ke tempat di tepi sungai Musi (kayak di Sumatra yah) yang selanjutnya disebut Hyderabad

Asal muasal nama Hyderabad, menurut legenda (saya mendapatkan cerita ini dari pembacaan drama light show juga pada saat menonton laser show di taman kota, tapi tidak menemukannya di brosur ataupun di internet) karena pada saat itu pangeran dari kerajaan (aku kurang jelas yang mana, tapi kemungkinan Mohamed Quli Qutb Shah, pendiri Hyderabad sendiri) jatuh cinta pada seorang penari kerajaan yang cantik bernama Bhagmati yang beragama Hindu. Sang Raja sangat marah dan melarang putranya untuk berhubungan dengan Bhagmati. Kemudian beliau mengeluarkan Bhagmati dari kerajaan, dan memutuskan jembatan sungai Musi untuk mencegah putranya menemui Bhagmati. Namun karena cintanya yang besar kepada sang kekasih, sang pangeran pun meninggalkan kerajaan di malam berbadai dan mempertaruhkan nyawanya untuk menyebrangi sungai yang pada saat itu sangat dalam dan deras. Melihat kegigihan sang putra, raja pun luluh dan menikahkan keduanya. bhagmati kemudian memeluk agama Islam dan menjadi ratu. Namanya pun diganti menjadi Hyder Mahal. Untuk mengenangnya, disebutlah ibukota kerajaan yang baru sebagai Hyderabad. Hmmmm... ceritanya mirip film India ya...... hehehee. Sungai Musi ini masih ada sampe sekarang hanya saja penampilannya jauh berubah. Mirip Ciliwung lah, sembit, kotor, hitam dan bau... :(

Owiya, hampir lupa. Golconda ini merupakan tempat asal permata Kohinoor, permata terbesar di dunia yang saat ini berada di Mahkota ratu Inggris. Pada saat itu mereka tidak menyadari nilai dari batu tersebut, dan mereka menggunakannya untuk mendapatkan cahaya, karena batu itu sangat besar dan memantukan cahaya. Pemerintah Briish yang tau pasti bahwa kohinoor sangat berharga kemudian membawanya ke Inggris. Sampai sekarang menjadi pertanyaan, mengapa Inggris tidak mengembalikan permata yang menjadi milik rakyat India tersebut.

PS : Cerita dan Uraian yang aku tuliskan tentang Charminar, Mecca Masjid, Salar Jung, Qutb Shahi Tombs, dan Golconda Fort, adalah hasil menterjemahkan brosur yang di dapat saat mengunjungi tempat-tempat tersebut dan ngurek-ngurek di internet. Ini aku rangkumkan dari berbagai cerita... Buat sharing ajah. Maaf ya kalo ngebosenin... ^0^